Jumat, 28 Oktober 2011

GEOLOGI LINGKUNGAN TEXT BOOK

Klik untuk mendownload beberapa text book untuk materi Geologi Lingkungan:
  1. Environmental Geology: Handbook of Field Methods and Case Studies (by: Klaus Knodel, Gerhard Lange, Hans-Jurgen Voigt)
  2. Geology and Ecosystems (by: Igor S. Zekster, Brian Marker, John Ridgeway, Liliya Rogachevskaya, Genrikh Vartanyan)
  3. Environmental Geology 9th Edition (by Carla W. Montgomery)
  4. Environmental Geology part 1 part 2 (by: Jim Reichard)
  5. Natural Disasters 8th Edition (by Patrick Leon Abbott)
Dan beberapa artikel seputar Geologi Lingkungan:
  1. Geologi Lingkungan Raja Ampat

Enjoy :)
by: KELOMPOK 7

Kamis, 27 Oktober 2011

PENGERTIAN GEOLOGI LINGKUNGAN

GEOLOGI LINGKUNGAN adalah interaksi antara manusia dengan lingkungan geologis. Lingkungan geologis terdiri dari unsur-unsur fisik bumi (batuan, sedimen, tanah dan fluida) dan unsur permukaan bumi, bentang alam dan proses-proses yang mempengaruhinya. Bagi kehidupan manusia, lingkungan geologis tidak hanya memberikan unsur-unsur yang menguntungkan/bermanfaat seperti ketersediaan air bersih, mineral ekonomis, bahan bangunan, bahan bakar dan lain-lain, tetapi juga memiliki potensi bagi terjadinya bencana seperti gempa bumi, letusan gunung api dan banjir.

Geologi Lingkungan bisa dikategorikan sebagai bagian dari ilmu lingkungan, karena ilmu lingkungan adalah dasar pemahaman kita mengenai bumi dan membahas interaksi manusia dengan seluruh aspek yang ada disekelilingnya, termasuk aspek geologis serta dampaknya bagi kehidupan manusia. Karena itu filosofi utama dari geologi lingkungan adalah konsep manajemen lingkungan yang didasarkan pada sistem geologi untuk pembangunan berkelanjutan dan bukan pada beban lingkungan yang tidak bisa diterima.

 Ada tujuh konsep yang menjadi dasar ilmu geologi lingkungan, yaitu:

ENVIRONMENTAL GEOLOGY SHORT FILM


Credits Youtube by: KulJelly

SEJARAH GEOLOGI LINGKUNGAN

GEOLOGI LINGKUNGAN lahir dari kebutuhan akan interaksi antara tiga ilmu bumi terapan yaitu Geomorfologi Terapan, Geologi Ekonomi dan Geologi Teknik. Perkembangan dari interaksi ketiga ilmu terapan ini dan fokusnya pada penataan lingkungan menghasilkan tiga kecenderungan utama, yaitu:

1. Sustainable Development. 
Konsep untuk mempertemukan antara kepentingan pembangunan/eksploitasi dan konservasi lingkungan dan sistem pengawasannya. Yaitu menciptakan sebuah konsep manajemen yang mampu mengurangi dampak negatif dari eksplotasi sumber daya alam dan pembuangan limbah. 

2. Pertentangan dalam pengelolaan proses-proses yang terjadi di alam. Dalam mitigasi bencana alam muncul dua tipe konsep pengelolaan, yaitu:  
  •  The Structural Response, menekankan pada aspek-aspek teknik sipil untuk mengatasi masalah yang timbul dari bencana alam, misalnya dibuatnya konstruksi “sea wall” untuk mengatasi erosi pantai. 
  • The Process-based Response, menekankan pada sistem yang telah terbentuk di alam dimanfaatkan dan dipelihara oleh kita agar tidak menimbulkan bencana bagi manusia. Misalnya dalam pengelolaan kondisi pantai, kita berusaha memahami proses dasar yang terjadi secara alamiah di alam dan berusaha agar kondisi pantai tetap terjaga dan terpelihara seperti aslinya. 
 3. Adanya pergeseran dari keterlibatan reaktif menjadi proaktif. Perkembangan ilmu pengetahuan dan pemahaman tentang proses-proses alam telah menimbulkan konsep yang baik dalam pengelolaan lingkungan terhadap, bencana alam yaitu mencegah (proaktif) adalah lebih baik dari pada memperbaiki (reaktif). Akan tetapi untuk dapat proaktif dibutuhkan data dan informasi yang akurat tentang penyebaran sumber daya, bencana alam dan kondisi tanah maka berarti dibutuhkan integrasi yang efektif antara tiga cabang ilmu kebumian yaitu Geomorfologi Terapan, Geologi Teknik dan Geologi Ekonomi.

GEOLOGI LINGKUNGAN: SEBUAH MODEL

Dari sudut pandang yang lain, Geologi Lingkungan bisa juga disebut sebagai manajemen dari sistem alam yaitu konsep yang sekarang dikenal sebagai Sustainable Development, yaitu manajemen sumber daya alam untuk mendukung pembangunan ekonomi dan sosial berkelanjutan yang berkaitan dengan sumber daya alam terbarukan dan upaya minimalisasi dampak dari pengambilan dan penggunaan sumberdaya alam tak terbarukan. Kata kuncinya adalah manajemen lingkungan yang efektif . Dalam hal ini kita tidak hanya melihat sisi konsekuensi lingkungan yang timbul akibat interaksi manusia dengan lingkungan geologis, tetapi juga sisi manajemen yang efektif untuk menjamin ketersediaan sumber daya alam di masa depan, strategi pembentukan lingkungan yang aman, dan pembuangan limbah yang tepat, serta  mitigasi dampak dari bencana alam.

Kondisi yang paling ideal untuk membahas Geologi Lingkungan dan hubungannya dengan pembangunan adalah pada lingkungan permukiman di perkotaan karena intensitas interaksi antara manusia dengan lingkungan geologis sangat tinggi dan juga menimbulkan banyak permasalahan yang memerlukan solusi tepat dalam pengelolaannya.

Gambar 1.1. Proses yang terjadi pada lingkungan permukiman di perkotaan (Bennett, Matthew R. dan Peter Doyle, 1997) 

Gambar 1.1. memperlihatkan tentang lingkungan perkotaan (urban environment), dapat dianalogikan dengan sebuah mesin yang membutuhkan input dan mengeluarkan output pada proses kerjanya. Input terdiri dari: 
  • Air, berasal dari reservoir dan sungai disekitarnya.
  • Bahan Mentah/Baku, berbentuk sumber daya mineral untuk industri dan konstruksi.  
  • Makanan. 
  • Energi, sebagai produk akhir dari sumber daya alam seperti batubara, gas dan uranium.
Sedangkan output yang dihasilkan adalah:
  • Produk-produk dari industri dan perdagangan. 
  • Limbah/Sampah, berbagai bentuk/jenis bahan-bahan sisa/buangan dan limbah rumah tangga dan industry.
  •  Polusi, disebabkan oleh strategi manajemen pembuangan limbah yang buruk sehingga sistem air, tanah dan atmosfir alam tidak lagi mampu untuk mendaur ulang limbah cair, padat maupun gas yang dihasilkan oleh aktifitas lingkungan perkotaan.  
Sistem mesin ini membutuhkan perawatan yang konstan dalam rangka peningkatan dan pembangunan infrastruktur yang fondasinya bergantung pada stabilitas kondisi geologi, dimana keamanan sistemnya terancam oleh adanya bencana alam baik dari dalam bumi maupun dari proses yang terjadi dipermukaan.  


Gambar 1.2. Model skematis hubungan antara lingkungan perkotaan dengan daerah di sekitarnya (Bennett, Matthew R. dan Peter Doyle, 1997)

Gambar 1.2 memperlihatkan tentang model skematis tentang hubungan antara pusat permukiman di perkotaan dengan kebutuhan akan sumber daya alam dari daerah di sekitarnya. Agar hubungan ini tidak membawa dampak negatif maka dalam pengelolaannya dibutuhkan manajemen lingkungan yang tepat, dimana Geologi Lingkungan memegang peranan sangat penting begitu pula dengan geologi teknik, manajemen limbah dan mitigasi bencana alam. Pada gambar tersebut dijelaskan tentang tingkat kebutuhan akan Geologi Lingkungan untuk daerah perkotaan dan daerah sekitar perkotaan yang menjadi sumber dari sumber daya alam yang dibutuhkan oleh daerah perkotaan tersebut. 

GEOLOGI LINGKUNGAN DAN OPERASI PERTAMBANGAN


Komponen-komponen dalam lingkungan secara langsung maupun tidak langsung akan terpengaruh dan atau mempengaruhi aktivitas pertambangan. Komponen-komponen tersebut diantaranya adalah karakteristik fisik dan kimiawi, karakteristik biologi, dan respon manusia terhadap lingkungan pertambangan (karakteristik sosial). 

Geologi Lingkungan sebagai ilmu yang mempelajari bumi, mempunyai peranan penting di dalam penataan lingkungan daerah pertambangan, yang kajian utamanya adalah membahas karakteristik fisik dan kimiawi lingkungan pertambangan tersebut. Beberapa aspek dalam geologi tatalingkungan akan selalu terkait dan berhubungan timbal balik dengan komponen-komponen lingkungan lainnya. Aspek-aspek yang dimaksud adalah:
  1. Klimatologi (iklim/cuaca).
  2. Geomorfologi (fisiografi, topografi, dan pola pengaliran sungai).
  3. Geologi (tanah/batuan/kandungan mineral dan struktur geologi).
  4. Hidrogeologi.
Beberapa aspek tersebut di atas selain memiliki potensi pengembangan yang dapat dipertimbangkan untuk membuka suatu kawasan pertambangan, juga memiliki potensi bencana geologi yang harus diantisipasi oleh suatu operasi pertambangan.
Diberdayakan oleh Blogger.